Bangunan Menyerupai Kabah Akan Menjadi Gedung Tertinggi di Dunia

Pembangunan megastruktur baru di Riyadh, Arab Saudi, menarik perhatian banyak kalangan. Dengan nama Mukaab, proyek ini diperkirakan akan menjadi salah satu struktur terbesar di dunia, menjelang penyelenggaraan Expo 2030.

Proyek senilai US$ 50 miliar ini dirancang untuk memiliki dimensi luar biasa, dengan tinggi, panjang, dan lebar masing-masing mencapai 400 meter. Dengan kapasitas bangunan yang dapat menampung hingga 20 gedung Empire State, Mukaab menjadi sorotan dalam pembangunan kota masa depan di Arab Saudi.

Perusahaan Pengembangan Murabba (MDC) yang bertanggung jawab atas proyek ini mengungkapkan bahwa progres pekerjaan tanah telah mencapai 86%. Sekitar 900 pekerja dengan dukungan 250 ekskavator berupaya menyelesaikan konstruksi di lokasi setiap hari.

Pusat Kota Modern yang Menjanjikan di Riyadh

Dari sudut pandang MDC, pencapaian yang diraih menandakan komitmen untuk menghadirkan pusat kota yang modern dan terintegrasi. Rencana ini mencakup lebih dari 100.000 unit perumahan dan fasilitas komersial serta ruang kerja dalam area seluas 19 kilometer persegi.

Mukaab bukan sekadar bangunan, tetapi menjadi pusat dari pengembangan Kota New Murabba yang lebih luas, yang dimulai resmi pada Februari 2023. Dengan tujuan menyelesaikan tahap pertama pada tahun 2030, proyek ini diharapkan dapat menyediakan 8.000 rumah bagi 35.000 penduduk.

Desain Mukaab yang diwujudkan oleh perusahaan teknik ternama ini juga menunjukkan ambisi Arab Saudi untuk meningkatkan statusnya di kancah internasional. Melalui proyek ini, kerajaannya ingin menonjolkan kemajuan dan potensi investasinya di dunia global.

Kritik Terhadap Kemiripan Mukaab dan Ka’bah

Walaupun banyak harapan yang tertumpu pada Mukaab, struktur ini juga tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menunjukkan banyaknya kesamaan antara Mukaab dengan Ka’bah yang menjadi pusat ibadah umat Islam di Mekkah.

Para peneliti dan pengamat mengungkapkan bahwa desain kubus tersebut mencerminkan penghinaan terhadap situs suci yang dihormati banyak Muslim. Hal ini menjadi sorotan serta kontroversi di kalangan masyarakat internasional.

Salah satu kritik berasal dari peneliti yang menyebut bentuk kubus emas ini sebagai simbol penyembahan berhala. Pandangan ini mengindikasikan adanya kepedulian terhadap implikasi spiritual yang mungkin muncul dari pembangunan tersebut.

Megaproyek Lain di Arab Saudi dan Dampaknya

Di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS), Arab Saudi tengah menggarap sejumlah megaproyek lainnya, seperti NEOM yang mengubah wajah padang pasir menjadi kota futuristik. Rencana ini juga mencakup proyek-proyek besar seperti Qiddiya dan Al Ula, yang menjadi bagian dari modernisasi negara.

Namun, di balik ambisi tersebut, ada keprihatinan tentang dampak lingkungan dari pembangunan ini. Laporan PBB menunjukkan bahwa proyek-proyek tersebut dapat menyebabkan degradasi lahan yang serius dan mempercepat masalah penggurunan di wilayah tersebut.

Dampak negatif ini tidak hanya memengaruhi ekosistem, tetapi juga dapat meningkatkan ketidakamanan pangan dan mendorong migrasi penduduk lokal. Banyak yang khawatir bahwa lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat akan terancam oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek berskala besar.

Kecelakaan Kerja dan Isu Kemanusiaan di Proyek Konstruksi

Dari sisi kemanusiaan, sejumlah laporan menunjukkan bahwa banyak pekerja migran telah kehilangan nyawa dalam proses konstruksi proyek-proyek megah ini. Dengan setidaknya 21.000 tenaga kerja dilaporkan tewas dalam kecelakaan, situasi ini menimbulkan keprihatinan global terkait hak asasi manusia.

Pekerja dari India, Bangladesh, dan Nepal sering kali bekerja dalam kondisi berbahaya dan tidak memadai. Beberapa di antaranya digambarkan sebagai pekerja yang terjebak dalam situasi yang mirip dengan perbudakan modern.

Sebuah insiden tragis mencuat ketika seorang pekerja Nepal meminta bantuan sebelum ditemukan meninggal dunia. Kasus-kasus semacam ini menggambarkan tantangan serius yang harus dihadapi oleh pekerja migran dalam mencari nafkah.

Foto: Pembangunan Mukaab di Riyadh yang menjadi kontroversi.

Sayangnya, pemerintah Arab Saudi belum memberikan tanggapan resmi terhadap laporan-laporan ini. Isu perlindungan pekerja menjadi semakin penting untuk dibahas dalam konteks ambisi besar negara ini.

Dengan kombinasi kemajuan pembangunan dan tantangan yang dihadapi, masa depan proyek Mukaab dan megaproyek lainnya di Arab Saudi tentu masih akan menjadi subjek perhatian dan diskusi yang intens. Pihak berwenang diharapkan bisa menangani isu-isu kemanusiaan sehingga pembangunan tidak mengabaikan kesejahteraan sosial.

Related posts